pengertian dari HANACARAKA atau HONOCOROKO adalah sebagai berikut:
HA = Hana hurip wening suci
(Adanya hidup adalah kehendak yang Maha Suci)
NA = Nur candra,gaib candra,warsitaning candara
(harapan manusia hanya selalu ke sinar Ilahi)
CA = Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi
(satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal)
RA = Rasaingsun handulusih
(rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani)
KA = Karsaningsun memayuhayuning bawana
(hasrat diarahkan untuk kesejahteraan alam)
DA = Dumadining dzat kang tanpa winangenan
(menerima hidup apa adanya)
TA = Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa
(mendasar ,totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup)
SA = Sifat ingsun handulu sifatullah
(membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan)
WA = Wujud hana tan kena kinira
(ilmu manusia hanya terbatas namun bisa juga tanpa batas)
LA = Lir handaya paseban jati
(mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi)
Tokoh Semar juga disebut Ismaya, yang
berasal dari Manik dan Maya. Manik itu Batara Guru, Maya itu Semar.
Batara Guru menguasai kahiyangan para dewa dan manusia, sedangkan Semar
menguasai bumi dan manusia. Manik dan Maya lahir dari sebuah wujud
sejenis telur yang muncul bersama suara genta di tengah-tengah
kekosongan mutlak (suwung-awang-uwung).
Telur itu pecah menjadi kenyataan
fenomena, yakni langit dan bumi (ruang, kulit telur), gelap dan terang
(waktu, putih telur), dan pelaku di dalam ruang dan waktu (kuning telur
menjadi Dewa Manik dan Dewa Maya). Begitulah kisah Kitab Kejadian
masyarakat Jawa.
Kenyataannya, ruang-waktu-pelaku itu
selalu bersifat dua dan kembar. Langit di atas, bumi di bawah. Malam
yang gelap, dan siang yang terang. Manik yang tampan dan kuning
kulitnya, Semar (Ismaya) yang jelek rupanya dan hitam kulitnya. Paradoks
pelaku semesta itu dapat dikembangkan lebih jauh dalam rangkaian
paradoks-paradoks yang rumit.
Batara Guru itu mahadewa di dunia atas,
Semar mahadewa di dunia bawah. Batara Guru penguasa kosmos (keteraturan)
Batara Semar penguasa chaos. Batara Guru penuh etiket sopan santun tingkat tinggi, Batara Semar sepenuhnya urakan.
Kuncung ireng pancal putih
Swarga durung weruh
Neraka durung weruh
Mung dongane sing aku weruh
Uripku aja nganti duwe mungsuh.
Ribang bumi ribang nyawa
Ana beja ana cilaka
Ana urip ana mati.
Precil mijet wohing ranti
Seneng mesti susah
Susah mesti seneng
Aja seneng nek duwe
Aja susah nek ora duwe.
Senenge saklentheng susahe sarendheng
Susah jebule seneng
Seneng jebule susah
Sugih durung karuan seneng
Ora duwe durung karuan susah
Susah seneng ora bisa disawang
Bisane mung dirasakake dhewe.
Swarga durung weruh
Neraka durung weruh
Mung dongane sing aku weruh
Uripku aja nganti duwe mungsuh.
Ribang bumi ribang nyawa
Ana beja ana cilaka
Ana urip ana mati.
Precil mijet wohing ranti
Seneng mesti susah
Susah mesti seneng
Aja seneng nek duwe
Aja susah nek ora duwe.
Senenge saklentheng susahe sarendheng
Susah jebule seneng
Seneng jebule susah
Sugih durung karuan seneng
Ora duwe durung karuan susah
Susah seneng ora bisa disawang
Bisane mung dirasakake dhewe.
Hidup ini adalah sebuah proses pembelajaran diri , dimana kita
senantiasa memperlajari semua apa yang telah terjadi untuk menjadi
sebuah pengalaman berharga dikemudian hari .
Banyak kejadian yang akan
kita alami , baik itu merupakan sebuah kejadian yang membantu atau
kejadian yang membingungkan .
Bahkan sebuah kejadian dimana kita justru melakukan kesalahan baik kepada diri sendiri , orang lain , kepada sebuah lingkungan ataupun ciptaan-Nya .
Sehingga semua tentunya akan menjadi memori yang berharga bagi kita , yang nantinya akan lebih waspada .
Bahkan sebuah kejadian dimana kita justru melakukan kesalahan baik kepada diri sendiri , orang lain , kepada sebuah lingkungan ataupun ciptaan-Nya .
Sehingga semua tentunya akan menjadi memori yang berharga bagi kita , yang nantinya akan lebih waspada .
Hidup adalah sebuah pilihan yang harus kita pilih dan dalam memilihnya kita harus memilih dengan baik untuk kita dan orang lain,karena menurut kita baik belum tentu bagi orang lain itu baik.
Benar atau salah adalah hal yang lumrah dalam sebuah kehidupan .
Langganan:
Postingan (Atom)